Rumah Rajut Fayari Payakumbuh masuk Top 3 dalam Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) Tahun 2022 untuk kategori kriya, yang malam puncaknya akan dilaksanakan di Hotel Mulya, Jakarta pada 13 Desember 2022.
Pemilik dari Rumah Rajut Fayari, Latifah Maya Sari mengatakan dalam proses seleksi Anugerah BBI ini banyak persiapan yang dilakukan, mulai dari seleksi administrasi yang pengisiannya berupa apa best produk, profil dan lainnya, seleksi selanjutnya dengan melengkapi bahan untuk masuk ke tahap berikutnya.
“Alhamdulillah Rumah Rajut Fayari masuk lagi ke 15 besar, lanjut ke tahap wawancara kurasi lewat aplikasi zoom dengan 4 juri yang berada di Jakarta. Saat itu saya jelaskan apa nama produk, Rumah Rajut Fayari itu apa, produknya apa-apa saja, setelah itu lolos lagi di 10 besar sampai di tiga besar Nasional. Terakhir kami disuruh buat video profil,” kata Maya saat ditemui sudutpayakumbuh.com di Galery Fayari pada Senin 14 November 2022.
Dilansir dari laman banggabuatanindonesia.co.id Bangga Buatan Indonesia merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM Indonesia.
Kali ini Anugerah Bangga Buatan Indonesia yang bertujuan sebagai bentuk apresiasi seluruh pelaku UMKM di Indonesia yang telah memberikan produk terbaiknya dan memotivasi pelaku UMKM baru, dimana Rumah Rajut Fayari masuk di dalamnya.
Founder Rumah Rajut Fayari menjelaskan saat nanti menghadiri malam puncak ABBI di Jakarta, untuk kepulanganya ke Payakumbuh nanti menjadi moment yang tepat karena di Desember 2022 nanti Payakumbuh merayakan hari jadinya ke-52 tahun.
“Ini jadi kado dan saya persembahkan untuk Kota Payakumbuh,” ujarnya.
Tak hanya itu, Maya mengatakan Rumah Rajut Fayari juga mendapat banyak dukungan dari Pemerintah Daerah dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh.
“Alhamdulillah sekali, tadi pun ibu Ketua Dekranasda Payakumbuh, Chece Rida mampir ke Galeri Fayari,” katanya.
Menurutnya Rumah Rajut Fayari bisa masuk ke tiga besar Nasional karena kebetulan kesempatan datang ke Rumah Rajut Fayari dan ia bersyukur bisa lolos karena baginya jika dibilang hebat, banyak yang lebih hebat.
“Cuma kesempatan itu diberikan ke kami di Rumah Rajut Fayari dan proses seleksi pun kayak dipermudah oleh Allah SWT, istilahnya kalau dilihat UMKM di Sumbar ini banyak, mungkin mereka gak ikut yang di 45 besar, kan seleksi awalnya disitu dan kami juga banyak belajar dan bertemu dengan peserta lainnya. Tampakya dalam proses seleksi yang kami lihat itu memang keseriusan kita jadi apa yang diminta tim juri sesuai kami penuhi,” ujarnya.