Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lima Puluh Kota, drh Devi Kurmira membenarkan jika lebih kuran 3500 hewan sapi qurban sudah melakukan tahap pemeriksaan kesehatan sebelum disembelih di moment lebaran Idul Adha 2024 ini.
“3500 ekor sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan sampai saat ini belum ada terpantau penyakit mulut dan kuku yang ditemukan di toke-toke ternak kita, memang beberapa ada yang sakit itu pun telah dipisahkan oleh petugas. Tapi bukan penyakit menular memang karena prnyakit di transportasi atau kondisi fisiknya menurun ketika sudah sampai di toke ternak ini,” kata drh Devi saat ditemui sudutpayakumbuh.com di Nagari Mungka pada Rabu, 12 Juni 2024.
Ia juga mengatakan untuk jumlah hewan qurban pada tahun ini mengalami sedikit penurunan. Dibandingkan tahun lalu dikarenakan ada faktor ekonomi sehingga permintaan untuk berqurban agak berkurang.
“Terpantau dari pedagang ternak kita di lapangan mereka mengeluhkan permintaan agak kurang. Tahun lalu berkisar di 5600 ekor, tahun ini kurang paling di 5000 ekor. Asal dari ternak sapi ini karena yang dijadikan hewan qurban ini sapi jenis lokal dan sapi bali,” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan jika sapi qurban Ini berasal dari luar Lima Puluh Kota yang kebanyakan untuk dipotong tapi kalau sapi-sapi yang spesialnya dari Lima Puluh Kota seperti sapi-sapi ternakan simental ini.
Menurutnya saat ini untuk qurban di atas 25 juta memang tersedia di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sumbernya datang dari Sumbar seperti pesisir selatan, hampir 90 persen dari luar untuk sapi qurban ini karena memang jenisnya ternak sapi lokal.
“Sementara di 50 kota kita adalah central budidaya sapi simental. Sehingga simental ini animo masyarakat karena harga cukup tinggi sehingga agak kurang peminat masyarakat untuk sapi simental ini,” ucapnya.
Nantinya ia bersama jajarannya akan merencanakan untuk meningkatkan populasi sapi bali di daerah Pangkalan Kapur IX. Hal itu sedang dikonsepkan untuk jadi pengembangan integrasi sapi sawit di Pangkalan dan pengembangan di lahan-lahan tidur di Kapur IX untuk sapi bali ini.
“Karena animo masyarakat untuk berqurban ini banyak di sapi bali. Alhamdulillah untuk pemeriksaan sapi kurban ini tugas kita memang langsung ke toke-toke ternak karena kebanyakan sekarang sapi baru di drop H-satu di lokasi kurban. Sehingga memang lebih efektifnya kita pemeriksaan di pedagang ternak,” tutupnya.