Categories Warta

Bencana Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Lima Puluh Kota, 100 KK Lebih Terdampak

SudutPayakumbuh – Tingginya intensitas curah hujan tiga hari belakangan menyebabkan terjadinya bencana longsor dan banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Akibatnya terdapat tiga kecamatan mengalami dampak bencana banjir dan longsor diantaranya Kecamatan Akabiluru, Bukik Barisan dan Harau.

Jenis kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan longsor ini mulai dari kerusakan infrasruktur jalan, irigasi, dan lahan pertanian/perkebunan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Lima Puluh Kota Rahmadinol mengatakan hingga tadi malam, Minggu 2 Oktober 2022 genangan air setinggi ±30 cm melanda kawasan pemukiman di Jorong Purwajaya, Harau dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.

Bencana banjir dan longsor landa Lima Puluh Kota
Bencana banjir dan longsor landa Lima Puluh Kota
“Potensi bencana banjir dan longsor skibat curah hujan ekstrim masih berpeluang terjadi, untuk itu diharapkan kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama pengguna jalan umum serta warga yang bermukim di kawasan rawan bencana longsor dan banjir,” kata Kalaksa BPBD Rahmadinol.

Menurutnya, dampak bencana banjir dan longsor sampai tadi malam tercatat longsor terjadi pada ruas jalan Negara Km 114 dan kerusakan irigasi di Nagari Batu Hampa, Akabiluru.

“Kondisi sejenis juga menimpa pada ruas jalan antara Simpang Andiang-Maek dan ruas Jalan Ronah- Ampang Gadang II Nagari Maek. Kerusakan infrastruktur jalan dalam kategori rusak sedang dan berat yang telah mengakibatkan terjadinya gangguan lalu lintas dan beberapa rumah penduduk terisolasi,” katanya.

Sementara itu, bencana banjir ini juga telah merusak lahan dan tanaman pertanian di sejumlah nagari di Kecamatan Harau antara lain Harau, Tarantang, Koto Tua, Taram, Bukik Limbuku, dan Solok Bio Bio.

Kondisi akibat bencana banjir dan longsor di Lima Puluh Kota
Kondisi akibat bencana banjir dan longsor di Lima Puluh Kota
“Sebanyak 515 Kepala Keluarga (KK) mengalami kerugian pada bencana banjir dan longsor ini seperti dialami warga Jorong Purwayaja, Sarilamak sebanyak 10 KK, Jorong Aua Duri, Maek sebanyak 135 KK dan Jorong Ampang Gadang II, Maek sebanyak 370 KK,” ujar Rahmadinol.

Ia menjelaskan bahwa upaya penanganan bencana banjir dan longsor atau bencana alam ini, BPBD telah melakukan kordinasi dengan Pemerintah Nagari, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Polres Limapuluh Kota, Polres Payakumbuh dan Kodim 03/06 Limapuluh Kota.

“Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah melakukan checking ke lokasi bencana banjir dan longsor dan kami menginformasikan kondisi terkini jalan Negara Km 114 di Nagari Batu Hampa sudah bisa dilewati oleh kendaraan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *