Kota Payakumbuh memiliki Komunitas Duta Zero Waste yang menjadi pelopor gerakan pengolahan sampah yang bertujuan untuk melakukan edukasi dan pendampingan dalam pengelolaan sampah.
Duta Zero Waste merupakan kerjasama Pemko Payakumbuh dan Pertamina Foundation dalam Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Sampah Terpadu dengan membentuk 10 Duta Zero Waste. Pelatihan dan pendampingan tersebut sudah berjalan sejak 2015 lalu.
Ada 10 Duta Zerowaste terpilih, Yulinda (Payakumbuh Selatan), Hasnandi (Payakumbuh Selatan), Linda (Payakumbuh Timur), Aprizal Masli (Payakumbuh Timur), Alnoferi (Payakumbuh Utara), Novanto Yudistira (Payakumbuh Utara), Fetro Yance (Lamposi Tigo Nagori), Ridho Illahi (Lamposi Tigo Nagori), Hendra Meidedi (Payakumbuh Barat), dan Mawardi (Payakumbuh Barat).
Duta Zero Waste Kota Payakumbuh, Novanto Yudistira mengatakan untuk kegiatan yang sudah dilakukan secara umum di kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota seperti edukasi yang diberikan dalam bentuk sosialisasi tentang pengelolaan sampah skala terkecil yaitunya rumah tangga dan lingkungan sekitar.
“Selain itu, kita juga lakukan pendampingan bagi kelurahan dan organisasi kelurahan dalam pengelolaan bank sampah seperti Karang Taruna dan PKK kelurahan,” kata Novanto saat dihubungi sudutpayakumbuh.com pada Rabu, 8 Mei 2024
Sementara itu, selain di tingkat kelurahan, kegiatan Komunitas Duta Zero Waste juga ada di dunia pendidikan, mulai dari anak usia dini, TK dan PAUD, Sekolah Dasar, SMP, SMA sampai ke tingkat Perguruan Tinggi, yaitunya STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh.
“Nanti proker ke depannya, selain keberlanjutan program yang sudah berjalan, seperti sosialisasi dan pendampingan, juga bersama-bersama dengan bank-bank sampah yang sudah berdiri,” ucapnya.
Menurutnya mendirikan dan membentuk Bank Sampah Induk Kota Payakumbuh bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh yang merupakan OPD sebagai leading sector pengelolaan sampah di kota Payakumbuh.
“Bank sampah induk ini inisiasi Duta Zero Waste kota Payakumbuh, setelah melihat permasalahan-permasalahan yang dialami oleh bank-bank sampah yang telah berdiri baik di kelurahan, sekolah dan organisasi lain,” jelasnya