SUDUTPAYAKUMBUH – Pandemi COVID-19 cukup memberikan dampak bagi warga Payakumbuh, salah satunya bagi warga di Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara. Kelurahan ini merupakan daerah yang dikenal dengan sebutan Kampung Jamur.
Camat Payakumbuh Utara Desfitawarni menjelaskan dalam kondisi COVID-19 ini warga yang berbudidaya Jamur juga ikut terdampak. Namun saat ia mengunjungi kampung tersebut menurut pengakuan warga, tengah mengerjakan pesanan jamur sebanyak 200kg.
‘Kendalanya kalau dilihat dari rentang waktu Maret – Juni ini adalah penasaran yang kurang lancar. Hal ini tentunya sebagai dampak dari Pandemi COVID-19 dan New Normal,” ujar Desfitawarni.
Ia menambahkan lebih kurang sebanyak 100 Kepala Keluarga yang membudidayakan Jamur. Menurutnya selain pemasaran, kendala yang dihadapi adalah kurangnya bibit jamur.
“Kampung Jamur ini adalah salah satu dari sembilan kelurahan yang ada di Kecamatan Payakumbuh Utara, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah atau kawasan Payolinyam memiliki suatu kawasan pemukiman. Dimana rata-rata setiap rumah memiliki usaha budidaya jamur dan tercatat lebih dari 100 rumah tangga yang bergerak di bidang ini,” kata Camat Payakumbuh Utara.