Categories Warta

Lapas Kelas IIB Payakumbuh Hadirkan 2 Program Untuk Warga Binaan, Salah Satunya Hafiz Quran

SudutPayakumbuh – Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Payakumbuh sediakan dua kegiatan pembinaan untuk warga binaan yang berada di dalam Lapas. Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas)  Kelas IIB Payakumbuh.

Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh Muhamad Kameily mengatakan kedua kegiataan pembinaan itu adalah pembinaan kepribadian dan kemandirian, untuk pembinaan kepribadian Lapas Kelas IIB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dengan diadakannya pendidikan formal bagi warga binaan berupa Paket A, kejar Paket B dan kejar Paket C.

“Mereka mendapatkan pendidikan formal, jadi nanti setelah ngikutin paket a,b,c itu mereka akan mendapatkan ijazah. Kemarin kita sudah memberikan ijazah kepada 20 orang narapidana yang sudah tamat paket a, b, c itu,” ujarnya kepada sudutpayakumbuh.com saat ditemui di dalam Lapas kelas II Payakumbuh pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Kemudian dikatakannya bahwa untuk yang 16 orang kebetulan sudah bebas dan Kadis Pendidikan langsung menyerahkannya di luar serta bisa ambil langsung di Disdik.

“Tak hanya bekerja sama dengan Disdik Payakumbuh, kami di Lapas Kelas IIB Payakumbuh juga turut menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Payakumbuh,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa kebetulan ada perwakilan dari Kementrian Agama mengantarkan penyuluh agama yang baru karena ada pertukaran penyuluh  agama dan pihaknya langsung mengajarkan kepada warga binaan untuk belajar ngaji dan akhlak.

“Untuk rencana ke depan akan membuat Program Hafiz bagi narapidana dan nanti akan kita buat satu kamar, kamar itu khusus untuk  hafiz yang nantinya mereka dalam satu kamar itu belajar khusus memperdalam mengenai hafiz quran,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh menambahkan bahwa selain selain pembinaan kepribadian juga dilakukan pembinaan kemandirian yang kini tengah berjalan yaitu pembuatan aquascape dengan membuat kursi dari bahan botol bekas aqua.

“Untuk sistem kerja dalam dua kegiatan pembinaan ini, proses pemilihan anggota kegiatan diambil dari warga binaan yang memiliki minat besar terhadap pembinaan seperti yang minat Paket A, Paket B, dan Paket C, dimana kita memiliki data mereka yang tidak tamat sekolah yang kemudian kita masukkan ke dalam kegiatan belajajar paket tersebut,” katanya.

Sedangkan untuk pembinaan kemandirian, tim dari Lapas Kelas IIB Payakumbuh melakukan sesi interview kepada warga binaan untuk menanyakan arah minat bakatnya.

“Kita utamakan mereka yang berminat, karena kalau pembinaan itu dipaksa kan artinya kurang pas lah ya jadi mungkin lebih cocok ke mana minat bakat mereka,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya pembinaan ini membuat warga binaan semuanya berminat mengikuti karena di dalam Lapas Kelas IIB Payakumbuh perlu banyak kegiataan untuk mengisi waktu warga binaan menjalani pembinaan.

“Mereka rata-rata berminat, jadi tidak ada istilah lebih enak nganggur daripada istirahat, mereka kayaknya pengennya bergerak beraktifitas, semua kegiatan mereka suka,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh .

Lebih lanjut, untuk hasil karya pembinaan kemandirian dikatakannya sampai sekarang baru menjadi konsumsi sendiri yang artinya ada yang diminati oleh  pegawai dan lainnya.

“Sedangkan untuk penampungan produksi selama ini belum ada pengembangan yang ke arah maksimal dan karena sifatnya masih pelatihan, belum sampai ke profesional, jadi kalau mau di jual itu mungkin kualitas massiv perlu ditingkatkan untuk nantinya bisa menunjang  ke pasar-pasar lokal atau sampai ekspor,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *