Untuk pertama kalinya perwakilan Atlet dari cabang olahraga Ju-Jitsu Kota Payakumbuh, M. Adik Rafli ikut serta dalam kontestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan dilaksanakan di Aceh dan Medan.
Namun, di lain hal terdapat konflik internal yang terjadi dalam kepengurusan PBJI Sumatera Barat sehingga menyebabkan salah satu nama atlet tersebut tidak terdata di pusat.
Pelatih Nasional Ju-Jitsu Payakumbuh, Fajar Nugraha mengatakan ada satu orang atlet Ju-Jitsu yang lolos ke arena PON Aceh-Medan XXI 2024 yang akan ikut bertanding pada bulan September mendatang.
“Benar ada satu orang atlet Ju-Jitsu yaitu M. Adek Rafli yang mewakili kota Payakumbuh untuk mengikuti PON XXI di Aceh dan Medan pada September 2024 untuk mengenai tanggal belum tahu kepastiannya kapan,” katanya saat ditemui sudutpayakumbuh.com, (Sabtu, 18/5/2024).
Sementara itu, berdasarkan keterangan Fajar, terdapat konflik yang terjadi dalam organisasi kepengurusan PBJI (Perguruan Besar Ju-Jitsu Indonesia) provinsi Sumatera Barat.
“Kendalanya saat ini adanya dualisme kepemimpinan dalam kepengurusan internal PBJI Sumatera Barat. Sedangkan, dari induk organisasi PBJI pusat hanya mengakui satu kepemimpinan saja,” katanya.
Fajar menjelaskan, adanya beberapa pihak yang bertanggung jawab dalam memimpin kepengurusan PBJI Sumatera Barat yang terbagi ke dalam 2 kelompok atau kubu.
“Sebetulnya ada dua pihak di dalam kepengurusan PBJI Sumatera Barat, yaitu kubu Fitri Zulfahmi yang saat ini sebagai ketua terpilih periode 2022-2026. Di lain hal, pihak Boby juga menyatakan sebagai ketua PBJI Sumatera Barat,”ujarnya.
Ia melanjutkan, pihak Fitri Zulfahmi dan Boby Prakarsa sudah melakukan musyawarah untuk menemukan titik terang terkait solusi dari adanya dualisme kepemimpinan di tubuh PBJI Sumatera Barat ini.
“Kondisinya sekarang, dua orang tersebut yaitu Fitri Zulfahmi dan Boby Prakarsa telah melakukan komunikasi melalui via zoom, dan hasil yang diperoleh yaitu pihak dari Boby Prakarsa secara sukarela menyerahkan kepemimpinan ke pihak Fitri Zulfahmi. Namun, itu hanya berupa lisan saja, akan tetapi secara data atau adminstrasi yang sah, belum ada sama sekali terdaftar, dan inilah yang sedang bersama-sama kita perjuangkan supaya bisa terdaftar dan diakui secara legal,” tuturnya.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan akibat konflik internal yang terjadi di PBJI Sumatera Barat itu, perwakilan atlet PON XXI 2024 dari cabang Ju-Jitsu mengalami masalah, salah satunya terkait administrasi keikutsertaan dalam PON XXI 2024 di Aceh dan Medan.
“Jadi akibatnya, nama atlet yang bersangkutan tidak terdaftar gara-gara ada dualisme kepemimpinan tersebut, dan penyebabnya nama atlet tidak terdaftar, kita sama sekali tidak tahu kenapa bisa seperti ini,”tuturnya.
“Nah untuk pertama kali nya perwakilan atlet Ji-Jutsu dari Sumatera Barat, Kota Payakumbuh yang baru berdiri berhasil lolos ke PON XXI Aceh-Medan pada September 2024 mendatang,”lanjutnya.
Ia menambahkan, seluruh persiapan telah dilakukan oleh semua pihak, terutama atlet untuk dapat mengikuti pergelaran PON XXI 2024 Aceh-Medan tersebut.
“Untuk persiapan kali ini baik itu dari atlet tentu kita adakan latihan terus, mulai dari latihan pagi dan malam, hampir setiap hari kecuali sabtu dan minggu,” tuturnya.
Fajar berharap kepada semua pihak untuk dapat memberikan dukungan dan kerjasama supaya permasalahan yang terjadi di internal PBJI Sumatera Barat bisa terselesaikan sehingga para atlet bisa ikut serta dalam pergelaran PON XXI 2024.
“Jadi, kita minta kerjasama dan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan konflik ini, karena kami disini sebagai pelatih, atlet dan official tidak bisa ikut campur terhadap masalah yang terjadi antara pusat dan daerah, ” ujarnya.
“Karena masalah tersebut, tentu kita sebagai bagian dari organisasi ini mau tidak mau ikut berperan langsung menyelesaikan masalahnya, yang sebenarnya itu bukan tanggung jawab kita, karena itu sudah ada pihak yang berwenang yang mengurusinya. Kami semua disini baik itu atlet, pelatih maupun official sangat peduli dengan hal ini, karena ini menyangkut nama daerah untuk dibawa ke Nasional,” tuturnya.
Fajar pun menegaskan tidak menyalahkan salah satu pihak karena konflik yang sedang terjadi, akan tetapi ingin mengkonfirmasi lebih lanjut terkait kepastian atlet dari cabang olahraga Ju-Jitsu Kota Payakumbuh bisa mengikuti PON XXI 2024 tersebut.
“Disini kami tidak ada bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak, tapi kita ingin mendapatkan kepastian dari pihak berwenang yang bertanggung jawab, agar para atlet ini bisa ikut bertanding di kegiatan PON XXI 2024 mendatang. Kalau sampai nama atlet ini tidak keluar atau tidak terdaftar secara resmi, tentu merugikan kita yang mana semua yang telah dipersiapkan sebelumnya mulai dari latihan, itu sia-sia saja kan,” ujarnya.
“Kami disini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama KaDispora dan Ketua KONI Kota Payakumbuh atas perhatiannya kepada kami,” tutupnya. (Faris/Mg)