Categories Warta

Hadir di PKN 2023, Gerakan Kalcer Festival Pusako Ajak Masyarakat Merawat Warisan Bumi dengan Penghayatan Budaya

Gerakan Kalcer Festival Pusako sebagai sebuah gelaran peristiwa kolektif, ruang temu dari para pewaris pusako untuk merawat, mengembangkan, dan memperkaya nilai-nilai warisan budaya yang menjadi milik bersama hadir dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang pada tahun ini membawa tema ‘Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan’.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Artistik Festival Pusako, Mahatma Muhammad dalam konferensi pers di Fabriek Bloc pada Senin 9 Oktober 2023, dimana lokasi Fabriek Bloc ini sendiri akan menjadi tempat berlangsungnya Gerakan Kalcer Festival Pusako yang akan dimulai pada 11-15 Oktober 2023 mendatang.

Mahatma mengatakan ‘Pusako’ yang dimaksud secara umum bisa diartikan sebagai aset kekayaan berwujud materil atau tentang hal yang beririsan langsung dengan kebendaan yang diwariskan secara turun temurun.

“Dengan pemaknaan pusako tersebut, segenap tim kurator dan kepanitiaan bekerja sama mempertahankannya dengan langkah masing-masing. Kami berupaya menolak hilang pusako dek pancarian ; kerja bersama sebagai wujud warih nan bajawek, pusako nan ditolong,” ujar Mahatma.

Dengan demikian, tim yang terlibat adalah representasi dari banyaknya ruang dan komunitas di Sumatera Barat yang terdiri atas 5 penggerak dengan fokus yang berbeda.

“Kita bisa melihat sebagian aspek yang terdapat dalam kehidupan manusia Sumatera Barat: atraksi budaya, literasi yang mencakup arsip dan film, gastronomi atau seni menyiapkan hidangan, musik, dan seni rupa,” katanya.

Kemudian melalui catatan tim kurator seperti Rijal Tanmenan, Harista Wijaya, Angelique Maria Cuaca, Akbar Nicholas, dan Yusuf Fadly Aser, Festival Pusako menegaskan tujuannya untuk mengajukan semacam pengalaman dialog kreatif terhadap penghayatan masa lalu dalam identitas dan pengalaman yang menggambarkan narasi akar tradisi.

“Para kurator sepakat untuk meninjau kembali praktek dan makna pusako, khususnya dalam tradisi Minangkabau untuk kemudian menjadi formulasi ide dalam penggambaran gagasan. Bukan hanya tentang menggambarkan masa lalu semata, melainkan justru memantik bahkan merumuskan kesadaran ‘baru’ yang relevan sesuai perkembangan zaman,” ujarnya.

Dalam penerapannya, dijelaskannya bahwa Festival Pusako akan menghadirkan berbagai atraksi kebudayaan dari keberagaman budaya Sumatera Barat, pameran seni rupa berbentuk seni instalasi maupun lukisan, ruang berkesenian khalayak umum dengan tajuk Art Therapy, pameran foto esai, kelas dapur kalcer, pemutaran dan diskusi film, lapak baca, pertunjukan musik, dan rangkaian kegiatan lainnya yang bisa Anda simak di media sosial Instagram @festivalpusako.

Festival Pusako didukung oleh 3AM, Archi Craft Gallery, Art Attack, Barongsai Hok Tek Tong, CPNS, Dangau Studio, Deni Januarta, Gazp, Garak.id, Genta Noverda, Gudang Seni Menata, Himpunan Keluarga Muhammadan, Hey Youth, Kamartkost.ch, Kata Gerak, dan Kato Art Lab.

Selain itu juga terlibat juga Kapten Moed, Killashot Project, Kolam Baca, Komunitas Seni Belanak, Komunitas Seni Nan Tumpah, Lab Art Project, Langkok Grup, Linibuku & Rumahkayu, Mahoni Musik, Majesty Minangkabau Production, Mancogu, MantagiMantagi, Marewai N’CO, Naramajas, Pasamoan Arts Initiated, Pelita Padang, Adi Prima (PFI Padang), dan Pojok Steva.

Lalu Randai Ranah Tigo Raso, Rayen & Omkara, Rotan Artwork, Ruang Sarga, Rumah Ada Seni, Rumah Anjuang, Sanggar Bina Satria Sawahlunto, Sanggar Seni Sipaumat Mentawai, Sastra UKKes, Semai, Sipaningkah X AGDG & Rama Anggara, Sitasimattaoi, Sumatera Institute, Tanah Ombak, The Secret, UKKes UNP, Villa A Fine Art, Wajicreator, ZenithGraff, dan Zero Plus One.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *