Festival Warisan Budaya Takbenda Sumatera Barat (Intangible Cultural Heritage Festival West Sumatra) 2023 resmi dibuka di Kota Payakumbuh oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Festival WBtB Sumbar ini akan berlangsung dari 12 hingga 17 Oktober 2023 di tiga titik di Kota Payakumbuh, seperti Agamjua Art & Culture Caffe, Gor Serbaguna M. Yamin, dan di Koto Baru Payobasung.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat sekaligus Ketua Panitia Festival Warisan Budata Takbenda Sumatera Barat, Syaifullah mengatakan tema festival ini adalah The Voice Within yang berarti suara dalam diri, dengan menampilan warisan budaya takbenda mulai dari lokal maupun Internasional.
“Peserta dalam acara ini didatangkan langsung dari India, Malaysia, Singapura, Inggris dan Belanda. 450 orang peserta dengan 50 orang asing dari 5 negara,” katanya.
Selain itu, Pj Wali Kota Payakumbuh diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya karena sudah memberikan kepercayaan kepada Kota Payakumbuh hingga terselenggaranya kegiatan besar ini.
Dalam pelestarian warisan budaya takbenda dan merespon 20 tahunnya ICH ini menjadi bagian untuk memperkenalkan warisan budaya ke luar khususnya di Luak Limo Puluah.
“Semoga nantinya generasi muda semakin mengenal warisana budaya takbenda Sumbar. Dan atas semua pihak yang sudah memberikan dukungan terimakasih banyak. Semoga betah dan nyaman berada di Payakumbuh,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi yang turut menginisiasi kegiatan ini juga menyampaikan bahwa Festival warisan budaya takbenda ini merupakan impian bagi semua yang hadir, yang selama ini terpendam dan mencoba mengawali dari kota kecil yang bernama Payakumbuh.
“Hari ini kita buktikan impian tersebut adalah harapan kita bersama, menjadikan budaya sebagai sandaran dan bermartabat. Mencoba mengangkat budaya Minangkabau, satu-satunya di Indonesia ICH diperingati ke-20 tahun. Nantinya akan ditampilkan kesenian yang sudah diakui oleh UNESQO. Tiap tahun kita adakan pak, ini jati diri kita sebagai bangsa, budaya adalah hulunya dan pariwisata adalah hilirnya, jika kita garap bersama maka akan dinikmati oleh dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini secara resmi mengatakan bahwa ini adalah acara yang luar biasa, bisa mendatangkan para peserta dari mancangeara dan banyak provinsi.
Menurutnya ini akan memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kota Payakumbuh. Dengan adanya festival warisan budaya takbenda ini banyak hal positif yang bisa diambil.
“ICH Ini sudah 20 tahun, warisan yang ada di Indonesia semoga bisa lebih dihargai dan direspon oleh dunia karena memiliki nilai yang strategis, mengembalikan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa kita punya nilai budaya takbenda. Disamping itu dengan hadirnya festival ini maka akan menggerakkan dan memotivasi bagi masyarakat kita untuk melestarikan budaya. Kalo bukan kita tidak mungkin orang lain, maka nanti akan tumbuh kesadaran,” katanya.