- Penulis: Emillo In Zighana, Magister Tata Kelola Seni Pascasarjana ISI Yogyakarta
Festival MenTari merupakan wadah dan ruang berkarya yang diinisiasi oleh SEKOCI (Serikat Koreografer Cahaya Indonesia) dalam mewujudkan kepedulian dan perhatiannya terutama di dunia tari dan keberlanjutan generasi tari di Sumatera Barat. Program Festival MenTari fokus pada peningkatan kapasitas, membedah gagasan orang perorang secara intens, menemani proses berkarya koreografer, melatih kemampuan koreografer menyampaikan gagasan dan keinginannya secara baik, hingga menyajikannya di hadapan penonton.
SEKOCI merasakan bahwa wadah dan ruang semacam ini menjadi penting secara konsisten untuk dibuka. Akhirnya tidak semata-mata untuk mengejar ketertinggalan perkembangan wawasan tentang tari dari daerah lain, dan untuk mendorong munculnya koreografer muda, akan tetapi yang lebih signifikan adalah persoalan konsistensi terbukanya sebuah wadah dan ruang bagi seniman tari.
Festival ini menjadi platform bagi para koreografer muda untuk bereksperimen, menciptakan, dan mempresentasikan karya baru sehingga dapat menghasilkan karya seni yang inovatif. Festival MenTari menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang seni pertunjukan khususnya tari.
Melalui pertunjukan, workshop, dan diskusi, festival ini dapat membantu memperluas basis penonton seni pertunjukan tari dan mendorong minat generasi muda yang pada akhirnya dapat menciptakan permintaan yang lebih besar untuk produk dan layanan seni, serta memberikan kesempatan kepada koreografer muda untuk terlibat dalam proyek-proyek seni sehingga dapat mendukung peningkatan karir para seniman tari.
Secara keseluruhan, Festival MenTari tidak hanya merayakan seni pertunjukan tari, tetapi juga menciptakan peluang pekerjaan dan pendapatan bagi para seniman dan profesional terkait, serta memperkaya kehidupan budaya masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Seni pertunjukan merupakan komponen penting dalam industri ekonomi kreatif. Ini melibatkan berbagai bentuk pertunjukan yang melibatkan keterlibatan langsung dari para seniman dan performer dalam menyajikan karya-karya artistik kepada audiens.
Secara umum, ekosistem ekonomi kreatif didefinisikan sebagai keterhubungan sistem yang mendukung rantai nilai ekonomi kreatif, yaitu kreasi, produksi, pemasaran, distribusi, konsumsi, dan konservasi, yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi kreatif untuk memberikan nilai tambah pada produknya sehingga berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara hukum (Nusraningrum & Pratama, 2019).
Menurut Undang-Undang Ekonomi Kreatif No. 24 tahun 2019 Republik Indonesia yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2022 Ekonomi Kreatif didefinisikan sebagai perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi.
Faktor utama yang menggerakkan produksi ekonomi kreatif adalah ide dan stock knowledge, dimana kreatifitas dan ide sangat penting dalam konsep Ekonomi Kreatif, sehingga kreatifitas harus diselaraskan dengan ide creator-nya dalam penciptaan produk yang didukung oleh akses informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dan beragam.
Sejak tahun 2021, Festival MenTari telah menyediakan ruang untuk 20 koreografer, dan melibatkan 8 orang mentor ahli interdisipliner dari luar Sumatera Barat. Festival ini menyediakan platform yang inklusif dan terbuka bagi para koreografer muda untuk mengekspresikan visi artistik mereka tanpa batasan yang ketat.
Dengan melakukan penjaringan peserta secara terbuka dan kurasi berdasarkan pengalaman seni dan profil koreografer, festival ini memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
Program Festival MenTari dilaksanakan dengan 2 cara yaitu online dan offline. Program online yaitu program proses penciptaan karya yang dilakukan secara intensif dengan memanfaatkan media digital. Program online untuk pemaparan proses penciptaan yang ditemani oleh para mentor (teman dalam proses) selama kurang lebih 3 bulan pelaksanaan.
Penciptaan dalam konteks seni pertunjukan tari melibatkan proses kreatif dari para seniman, seperti koreografer dan penari, dalam menghasilkan karya-karya baru. Hal ini berupa penciptaan koreografi baru, penulisan ide gagasan, komposisi musik, desain kostum dan set, serta konsep artistik keseluruhan dari pertunjukan. Proses penciptaan ini melibatkan kolaborasi antara berbagai disiplin seni dan profesional, seperti seniman visual dan musisi.
Sedangkan program offline merupakan program dimana para peserta mempertunjukan karya dari hasil proses yang dilakukan secara offline di gedung pertunjukan yang kemudian dilanjutkan dengan program diskusi tentang karya.
Festival MenTari juga menawarkan berbagai kegiatan seperti webinar, workshop dan diskusi yang dirancang khusus untuk membantu koreografer muda mengasah keterampilan mereka. Dengan bimbingan dari para profesional senior, koreografer muda dapat belajar teknik baru, memperluas wawasan artistik mereka, dan mengembangkan identitas seni mereka sendiri.
Ketika karya-karya mereka dipresentasikan di hadapan penonton dalam festival, koreografer muda memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengakuan dan apresiasi atas karya mereka. Ini tidak hanya membangun rasa percaya diri mereka sebagai seniman, tetapi juga membuka pintu untuk berbagai kesempatan lanjutan, seperti undangan untuk berpartisipasi dalam festival atau acara seni lainnya.
Pentingnya konsistensi dalam penyelenggaraan Festival MenTari tidak bisa diabaikan ketika membahas dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif seniman tari dan industri tari secara keseluruhan. Konsistensi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa cara.
Pertama, dengan menyelenggarakan stabilitas dan memperoleh kepercayaan dalam lingkungan seni, mendorong mereka untuk terus mengembangkan bakat dan keterampilan mereka.
Kedua, festival yang konsisten memungkinkan seniman tari membangun jaringan yang kuat dengan sesama manusia dan profesional industri, membuka pintu untuk kolaborasi dan proyek bersama.
Ketiga, visibilitas yang berkelanjutan dari festival tersebut memberikan kesempatan lebih banyak bagi seniman tari untuk mendapatkan apresiasi dan kesempatan baru dalam bentuk pertunjukan tambahan, kolaborasi, atau pendanaan proyek.
Terakhir, konsistensi festival menciptakan kesan bahwa festival tersebut adalah bagian integral dari kehidupan seni lokal, mendorong investasi dan dukungan lebih lanjut dari pemerintah, sponsor swasta, dan masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan sumber daya yang tersedia untuk seniman tari dan industri tari secara keseluruhan.
Dengan demikian, ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa seni pertunjukan tari terus berkembang dan berkontribusi pada kekayaan budaya dan ekonomi Sumatera Barat.