Categories Warta

Disdik Payakumbuh Keluarkan Surat Imbauan Terkait Isu Penculikan Anak Sekolah

Disdik Payakumbuh keluarkan surat imbauan terkait maraknya isu penculikan anak sekolah di Payakumbuh.

Surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Payakumbuh (Disdik Payakumbuh) per tanggal 31 Januari 2023 tersebut bertujuan menindaklanjuti situasi dan kondisi keamanan dan kenyamanan anak-anak saat berangkat dan pulang sekolah.

Kepala Disdik Payakumbuh Dr Dasril mengatakan terkait isu ini pihaknya mencoba untuk meningkatkan kewaspadaan meski baru isu yang beredar karena sudah membuat suasana tidak nyaman dan menimbulkan kecemasan dari orang tua serta bisa berdampak kepada situasi yang membuat saling curiga dan rasa tidak aman.

“Ini perlu kita ayomi masyarakat terutama kalangan pendidikan melalui kepala sekolah, dan melalui kegiatan-kegiatan dari lingkungan pendidikan. Jangan sampai kita mudah termakan dan terprovokasi oleh isu, karena situasi sekarang bisa dibilang jadi ada pihak-pihak yang memainkan isu itu,” kata Dr Dasril saat ditemui sudutpayakumbuh.com di ruangannya pada Rabu, 1 Februari 2023.

Dalam surat yang ditujukan Kepala Satuan PAUD (TK, KB dan TPA) negeri dan swasta, Kepala sekolah dasar (SD) negeri dan swasta, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta menghimbau enam hal, di antaranya:
  1. Waktu anak datang/tiba di sekolah harus ada guru/petugas piket yang menyambut anak
  2. Waktu jam istirahat agar tetap dilakukan pemantauan terhadap anak.
  3. Waktu pulang sekolah agar ada guru/petugas piket yang mengawasinya.
  4. Lakukan komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar saling mengawasi anak
  5. Waspadai dan laporkan jika ada tindakan/situasi mencurigai
  6. Masing-masing satuan pendidikan membuat protap/SOP pelayanan dan pengamanan anak selama disekolah

Lebih lanjut, Dr Dasril menjelaskan kepada guru piket dan petugas keamanan untuk selalu melakukan pemantauan tiap orang yang keluar dan masuk pekarangan sekolah dan benar-benar memastikan anak-anak yang akan pulang sekolah benar-benar dilepas dari sekolah, jika ada yang berjalan kaki  pulang karena rumahnya dekat dari sekolah dipastikan memang berjalan mengarah ke alamat rumahnya.

“Misalnya ada pedagang yang tidak berdagang di situ, kita pastikan mereka itu dikenali oleh sekolah dan terverifikasi tapi kalau dulu kita sempat menghimbau yang berdagang masukkan betul ke pekarangan sekolah jika ada tempat, kalau tidak ada tempat, ada lahan yang aman, pastikan fotocopy KTP orangnya sehingga jika terjadi sesuatu kita bisa lacak,” ujarnya.

Tak hanya itu kepada wali murid harus memiliki kontak person dengan wali kelas dan petugas keamanan, supaya bisa mengontrol jika anak lambat pulang sekolah sehingga bisa bertanya. Menurutnya hal-hal ini harus dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan, dan sebenarnya tanpa itu pun ini harus dijalankan, yang sekarang lebih digiatkan kembali supaya ada kenyamanan.

“Kita himbau lagi anak dengan orang tua sama-sama tahu tentang jadwal sekolah. Lihatkan daftar pelajarannya, jadwal-jadwal kegiatannya, ikut ekstrakulikuler apa, kemudian orang tua  mengonfirmasi kepada Walas atau Kepsek benarkah anaknya ikut dalam jadwal itu sehingga ada saling memahami agenda anak anak, untuk menjaga agar tidak ada penyimpangan-penyimpang,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *