SUDUTPAYAKUMBUH – Penyakit asma merupakan penyakit yang telah diderita Eli Rumiati (41 tahun), warga Kelurahan Nunang Daya Bangun (NDB) sejak beberapa tahun terakhir. Menurut pengakuannya, penyakit tersebut dialaminya sejak tahun 2015 dan hingga kini menjalani pengobatan rutin ke rumah sakit.

Eli mengaku untuk pengobatan rutin tersebut, ia memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan. Sebab kalau berasal dari kalangan umum atau tidak memakai BPJS Kesehatan, ia harus membayar mahal untuk setiap kali berobat.

“Saya berobat pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dulunya dikenal dengan Askes atau Jamkesda dari pemerintah. Sehingga sejak tahun 2015 hingga sekarang, saya selalu berobat rutin dan mendapatkan obat dari dokter atau rumah sakit secara gratis tanpa ada pungutan biaya sepeser pun,” kata Eli yang berprofesi sebagai pedagang keliling tersebut.

Menurut perhitungannya, setiap kali berobat membutuhkan biaya sekitar satu juta rupiah. Namun dengan memakai layanan BPJS Kesehatan ini maka dirinya tidak ada mengeluarkan biaya apapun.

“Terima kasih BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Payakumbuh yang telah memberikan KIS ini kepada saya dan keluarga. Adanya KIS ini membuat kami sekeluarga bisa berobat gratis, baik ke puskesmas maupun rumah sakit,” kata Eli yang tinggal di dekat Sungai Batang Agam ini.

Setiap bulannya, ia sendiri menjelaskan bahwa harus ke rumah sakit mendapatkan obat bantu pernapasan yaitu inhealer. Alat ini dikatakannya dapat mengirimkan obat ke dalam saluran pernapasan secara langsung dengan cara dihirup melalui mulut.

“Alat inilah yang rutin saya dapatkan kalau nantinya asma kambuh. Saya bersyukur alat ini saya dapatkan secara gratis karena menggunakan KIS atau layanan BPJS Kesehatan,” ujarnya.