BPK Wilayah III Sumbar Gelar Workshop Kriya dan Wastra Tingkuluak Talakuang dan Kompong di Kota Payakumbuh.

Balai Pelestarian Kebudayaan( BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat mengadakan Workshop Kriya dan Wastra Tingkuluak Talakuang dan Tingkuluak Kompong di Kantor KAN Nagari Koto Nan Gadang pada 28-30 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pelajar SMA di Payakumbuh dan Bundo Kanduang 10 Nagari.

Ketua KAN Koto Nan Gadang diwakili Safnida mengatakan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta yang mengikuti karena tingkuluak sudah merupakan pakaian nasional, walaupun sudah dilaksanakan dan dipakai masih ada yang belum bisa membuatnya sendiri. Dari kegiatan ini bisa kembali belajar.

“Semoga bisa nantinya menyerap, menerima dan mengaplikasikan materi yang diberikan sekurang-kurangnya untuk diri sendiri terutama bagi  anak anak penerus generasi selanjutnya,” ucapnya.

Kadisparpora Kota Payakumbuh diwakili Revisa Gusti Ayu menyampaikan turut mengapresiasi kepada BPK yang telah menyelenggarakan  kegiatan workshop ini. Dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi semuanya untuk belajar membuat tingkuluak.

“Setelah mendapatkan ilmunya jangan lupa untuk diterapkan dalam kehidapan sehari-hari. Tingkuluak ini sudah ditetapkan jadi WBTBI, mari kita ikuti acara tiga hari ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPK Wilayah III Provinsi Sumbar, Undri sekaligus membuka kegiatan Workshop ini juga menyebutkan dengan adanya kegiatan ini sebagai masyarakat harus perlu bangga karena warisan budaya ini sudah ditetapkan sebagai karya WBTBI pada tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

“Kita harus melestarikannya kemudian juga memperkenalkan kepada masyarakat kita, nanti  mohon kepada maestro untuk bisa sampaikan tentang persoalan sejarah dan nilai dari  tingkuluak, lalu teknis pembuatan dan pemakaiannya karena banyak yang ndak tahu seperti apa caraanya,” ujarnya.

Menurutnya melalui pemberian edukasi terkait dua kompenen tersebut bisa menambah ilmu dan hingga akhir kegiatan tersalurkan dengan baik.

“Semoga karya budaya ini bisa kita pahami dengan baik karena ini tiga hari bagi bundo dan ananda mohon juga disampailan ilmunya kepada masyarakat lain,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *