Categories Warta

BKSDA Sumbar Ungkap 8 Alasan Dibangunnya Landmark di Tebing Lembah Harau

BKSDA Sumbar gemparkan warganet terkait adanya rencana pembangunan landmark di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau.

Hal ini kembali membuat Lembah Harau kembali menjadi sorotan setelah beredarnya foto tebing Lembah Harau yang menurut rencana akan dibangun landmark bertuliskan TWA Lembah Harau, BKSDA Sumbar – 50 Kota.

Pembangunan ini sendiri akan dilakukan oleh BKSDA Sumbar atau Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat yang akan mempercantik Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau dengan membangun landmark di Tebing Lembah Harau.

Hal ini pun menimbulkan berbagai komentar dari warganet yang tidak setuju dan menyayangkan rencana pembangunan BKSDA Sumbar tersebut.

Komentar dan penolakan ini pun disampaikan warganet di akun Instagram @SudutPayakumbuh yang mengunggah kembali sebuah unggahan dari akun @ssc_padang pada Selasa 1 November 2022 sekitar pukul 16.30 WIB tentang adanya rencana pembangunan landmark tersebut.

Sementara itu, hasil pantauan SudutPayakumbuh.com pada Selasa 1 November 2022, akun resmi media sosial instagram BKSDA Sumbar yaitu @bksda_sumbar mengunggah postingan terkait rencana tersebut dan beberapa alasan akan tidak adanya dampak negatif dari pembangunan tersebut di Kawasan TWA Lembah Harau.

BKSDA Sumbar Jelaskan 8 Alasan Ini:
  1. Pemilihan posisi berada pada space (ruang) kosong yang tidak bervegetasi, sehingga tidak melibatkan penebangan.
  2. Bukan merupakan jalur perlintasan satwa.
  3. Aktivitas pembangunan, tidak berpotensi menimbulkan kebakaran hutan, yang merupakan ancaman utama pada kawasan ini.
  4. Tebing granit yang bertekstur kuat, mampu menahan beban landmark, sehingga tidak beresiko akan terjadinya longsoran material dari tebing.
  5. Tidak mengganggu keberadaan air terjun, yang merupakan daya tarik utama kawasan.
  6. Bahan yang digunakan adalah besi plat yang tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif.
  7. Tidak dialiri listrik, sehingga aman bagi satwa liar.
  8. Tidak diberi pencahayaan yang akan mengganggu aktivitas satwa malam (noctunal)

Kemudian, BKSDA Sumbar juga menjelaskan bahwa pembangunan landmark di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau dengan posisi landmark menghadap ke arah kedatangan pengunjung (arah barat daya).

“Dengan posisi landmark tergantung di sisi tebing dengan tulisan terbuat dari bahan besi plat setinggi 4 meter setiap hurufnya, tentu akan menjadi atraksi wisata baru yang menawan. Oh iya, tingginya kurang lebih 250 meter dari permukaan tanah loh…wow bukan?,” tulis akun BKSDA Sumbar.

Dalam unggahan BKSDA Sumbar tersebut juga diterangkan bahwa Lembah Harau merupakan sebuah ngarai yang berdekatan dengan Kota Payakumbuh di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, dimana Lembah Harau diapit dua bukit terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni.

“Dengan topografi berbukit-bukit dan bergelombang dengan ketinggian 500-850 mdpl dan tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuk unik mengelilingi lembah dengan ketinggian tebing antara 80 sampai 300 meter,” kata BKSDA Sumbar.

Terkait rencana pembangunan landmark tersebut, BKSDA Sumbar juga mengatakan bahwa pembangunan tersebut sudah mendapatkan dukungan dari Ninik Mamak, Tokoh Masyarakat dan Wali Nagari Tarantang yang dituangkan dalam berita acara Persetujuan Pembangunan Landmark tersebut.

“Diharapkan dengan adanya landmark dapat menambah atraksi wisata yang berdampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Atraksi wisata ink akan menghiasi tahun baru kalian lho, yuk songsong tahun 2023 dengan penuh ceria dan harapan baru,” kata BKSDA di kolom komentar unggahan akunnya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *