18 Pangulu resmi dikukuhkan pada acara Barolek Pangulu Nagari Parambahan Lampasi, pengukuhan dan pembacaan pati ambalau tersebut diselenggarakan di Balai Adat Parambahan pada Sabtu 26 Agustus 2023.
18 Pangulu tersebut terdiri dari 16 orang Datuk Pangulu Andiko, 1 orang Datuk Ka Ampek Suku dan 1 orang Imam sebagai perangkat Ampek Jinih Nagari Parambahan Lamposi. Pembacaan Pati Ambau dilakukan oleh Ketua KAN Nagari Parambahan, W. Dt Tamanrajo dengan menyebutkan nama-nama dari pangulu yang akan dilantik.
Dalam prosesi adatnya, setelah dilakukan pembacaan pati ambau maka dilanjutkan dengan pembacaan berita sidang adat, pengukuhan, pemasangan deta bakoruk, penyisipan keris dan pemasangan tanda kebesaran. Terakhir dilakukan sumpah sotia oleh W Dt Tamanrajo yang diikuti oleh seluruh pangulu yang sudah dikukuhkan.
Penjabat Wali Kota Rida Ananda bersama Forkopimda yang turut hadir dalam acara ini memberikan ucapan selamat kepada 18 pengulu yang sudah dikukuhkan hari ini. Kemudian kepada 45 orang anak-anak generasi penerus yang melaksanakan khatam alquran. Semoga jadi generasi Qurani dan datuk-datuk dapat menjalankan amanah dengan baik.
Menurutnya upacara batagak pangulu ini bukanlah semata-mata pelestarian dan pengembangan adat saja, akan tetapi juga bentuk implementasi dari pelaksanaan falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, dalam kerangka Adat Salingka Nagari, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru.
“Patut kita ingat bahwa pangulu bukanlah sekadar pemberian gelar kehormatan, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan benar sesuai dengan alua jo patuik, adat istiadat serta ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rida juga mengingatkan dalam adat Minangkabau, diantara tugas, kewajiban dan tanggung jawab pangulu, ada empat hal yang perlu dipegang dalam mengayomi kaum dan anak kamanakan.
Pertama pangulu harus manuruik alua nan luruih. Kedua, pangulu senantiasa harus menampuh jalan nan pasa. Bajalan tatap di nan pasa, Bakato di nan bana. Terakhir, mamaliharo anak jo kamanakan.
“Seorang pangulu juga harus dekat dengan anak kemenakannya. Pangulu harus mampu membimbing mereka agar mampu “manjadi urang” kelak yang berguna bagi nagari, bangsa dan Negara. Kamanakan yang tahu dengan kato nan ampek, sumbang nan duo baleh, barih balabeh sarato ranji,” ujarnya.