Payakumbuh Fashion Carnaval dan Pawai Alegoris Siap Meriahkan HUT RI Ke-71

SudutPayakumbuh.com – Payakumbuh Fashion Carnaval (PFC) dan Pawai Alegoris (PA), dua agenda yang akan menyemarakkan HUT RI ke-71 di Kota Payakumbuh tahun ini. Kedua iven itu sangat ditunggu warga kota, dan dijadwalkan berlangsung sehari penuh pada Kamis (18/8) mendatang.

Ketua Dekranasda Payakumbuh Henny Riza Falepi didampingi Kadisparpora Syahnadel Khairi menginformasikan, Senin (15/8), kegiatan PFC itu melibatkan ratusan pelajar TK/SD sampai SMA/SMK. Berbagai busana daerah dari sabang sampai merauke sampai ke busana modern yang lagi trend akan ditampilkan dalam defile carnaval disepanjang ruas jalan utama di jantung Kota Payakumbuh.

“Sedikitnya ada 10 defile yang akan ditampilkan dalam PFC itu. Diawali dengan defile TK dan SD yang akan menampilkan busana hiasan-hiasan yang menarik, seperti kupu-kupu dan jenis hewan lainnya. Kemudian, juga ada defile berpakaian budaya daerah, seperti fashion Jawa, Batak, Bugis, Jayapura dan Minang serta ada busana menampilkan ragam bunga-bungaan serta pakaian khas daerah hasil kerajinan IKM Payakumbuh sendiri,” kata Henny.

Kegiatan PFC ini sendiri akan dilepas dari garis start di Simpang Bofet Sianok Jalan A. Yani Payakumbuh. Kemudian bergerak melewati panggung kehormatan di depan kantor PT Pos Indonesia di Jalan Sudirman Payakumbuh, terus menuju Simpang Benteng dari pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB.

Kemudian menurut Berry Mirsha, salah seorang perancang mode nasional asal Payakumbuh mengatakan PFC 2016 ini merupakan upaya mengenalkan Tenun Balaipanjang Payakumbuh ke masyarakat baik itu tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, dengan digunakannya Tenun Balaipanjang oleh peserta PFC ini dapat secara langsung memperlihatkan hasil dari kerajinan Payakumbuh ini ke seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat Payokumbuh.

Berry Mirsha dengan Karyanya pada Lomba Fashion Carnaval di Minangkabau Fashion Festival 2016
Berry Mirsha dengan Karyanya pada Lomba Fashion Carnaval di Minangkabau Fashion Festival 2016. Karya ini masuk dalam Top 5 MFF 2016 di Padang beberapa waktu lalu. (ist) 

“Sebenarnya inj juga merupakan impian saya pribadi sebagai salah seorang desainer Payakumbuh yang ingin memperkenalkan hasil kerajinan asli kota kelahiran saya ke kancah mode tingkat nasional dan internasional. Untuk memakainya, saya sudah melakukannya dengan membuat kostum atau busana berbahan Tenun Balaipanjang. PFC inilah salah satu caranya agar para desainer yang ada di Kota Payakumbuh juga mulai mengunakannya untuk setiap karya-karyanya,” ujar Berry Mirsha.

Menurutnya dengan dikenalnya Tenun Balaipanjang, secara tidak langsung juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya yaitu peningkatan perekonomian penenun lokal itu sendiri baik yang berada di Kampung Tenun Balaipanjang maupun pedagang tenun di Payakumbuh.

Sementara itu, kegiatan pawai alegoris, seperti disampaikan penanggung jawab iven ini, Kepala Dinas Pendidikan Payakumbuh Hasan Basri akan dimulai pukul 14.00 WIB, dengan garis start di Lapangan Kubu Gadang, melewati Simpang Labuh Basilang, Jalan A. Yani, Jalan Sudirman dan finish di Simpang Benteng.

Pawai alegoris, diperkirakan akan melibatkan seribuan peserta, menceritakan perjalanan sejarah Indonesia, dari masa penjajahan Belanda, Jepang, masa pergerakan merebut kemerdekaan, Proklamasi, mempertahankan kemerdekaan, era orde lama, era orde baru hingga ke zaman reformasi. Kemudian juga berbagai kemajuan pembangunan nasional, provinsi dan Payakumbuh sendiri akan ditampilkan dalam iven PA tersebut.

“Semua sekolah terlihat antusias dalam pawai dimaksud. Nyaris, semua sekolah ingin menampilkan unit drum band mereka, selain bentuk kegiatan budaya lainnya. Semangat seperti itu, perlu dihargai. Bukti nyata, semangat juang rela berkorban pelajar, orang tua murid dan guru di kota ini, cukup tinggi,” ujar Hasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *