Warga Nagari Payobasung kelurahan Koto Panjang mengadakan tradisi Maraban di Surau Ilham atau Travel. Tradisi ini dilakukan setiap tahun dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang diikuti pemuda-pemudi, ibuk-ibuk, dan niniak mamak. Senin, (3/2/2025).

Pengurus Surau Ilham/Travel, Erjon mengatakan tradisi maraban tak hanya bertujuan untuk menyambut puasa yang akan segera tiba tapi juga menjadi ajang mempererat hubungan silaturahim antarsesama warga.

“Awalnya kita buka dengan baca sholawat, kemudian marhaban, dan ditutup dengan doa serta makan bajamba bersama,” ucapnya.

Erjon juga menyebutkan jika maraban termasuk tradisi yang sudah turun temurun dilakukan orang-orang tua dahulu dan digenerasikan kepada orang tua dan anak muda saat ini.

“Gak tau udah dari tahun berapa sampai sekarang udah ada penerusnya makanya untuk sekarang kami galakkan yang muda-muda dan anak kecil, supaya sepeninggal kami ada yang melanjutkannya,” ucapnya.

Menurutnya awal mula maraban dimulai ada prosesi berdiri hingga bagian bertukar irama ayat yang dibaca di kertas, saat itulah mengambil posisi duduk kembali. Lantunan suaranya diperbolehkan untuk dikeraskan sebab maknanya membawa semangat.

“Bisa dikatakan tradisi Maraban sebelum memasuki bulan puasa ini satu-satunya di Payobasuang kelurahan Koto Panjang yang masih berjalan dari tahun ke tahun,”ungkapnya.

Menurut Anggota Grup Shalawat Kelompok Penyelenggara Kematian (KPK), Yufendi mengatakan Maraban berarti mensyiarkan ajaran agama islam dengan menyebut nama Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

“Maraban itu dilakukan pada bulan syakban dari tanggal 1. Tempatnya kadang di rumah, mushola dan masjid dengan anggota kegiatan  bisa laki/laki dan perempuan,” jelasnya.

Setelah Maraban selesai, maka dilanjutkan dengan makan bersama. untuk makanan ini biasanya bagian ibuk-ibuk yang mengambil alih untuk menyediakan nasi dan lauk pauk lainnya.