Pengrajin Gerabah Andaleh Galo Gandang, Mak Lelmuna (56 tahun) sudah menekuni usaha pembuatan periuk dengan bahan dasar tanah liat sejak lama, menurutnya sudah turun temurun dari generasi ke generasi di keluarganya.
“Saya belajar buat gerabah ini saja dari ibu saya, Ibu saya belajar dari orangtuanya juga. Jadi udah lama sekali usaha ini ada,” katanya saat ditemui Sudutpayakumbuh.com di rumahnya di kawasan Nagari Andaleh, kecamatan Luak pada Jumat 26 April 2024.
Mak Lelmuna mengatakan untuk proses pembuatan peruik ini bahan dasarnya ialah tanah liat yang didapatkan dari sawah, setelah diambil tanah tersebut dicampurkan dengan bumin lalu tanah tersebut dimasukkan ke dalam wadah plastik disusun menyerupai tali, atau dibuat bulat oval supaya tidak mengeras. Hal selanjutnya tanah tersebut bisa dicetak atau digunakan untuk membuat gerabah.
Terakhir, nantinya saat proses pembakaran menggunakan sabuk kelapa dan tunggua jagung, periuk yang sudah jadi diletakkan di atasnya dan ditutup dengan jerami dan sakam kemudian dibakar selama sehari dalam artian bakar pagi, keesokan paginya baru bisa diambil.
“Ini salah satu tanah yang sudah kita olah yang di sana belum diolah, selagi tanah tidak terbuka dari wadahnya maka sudah bisa digunakan untuk membuat gerabah. Sengaja ditutup kayak gitu, kalo nanti masuk angin tanahnya jadi keras,” ujarnya.
Menurutnya dalam sehari memproduksi periuk dari tanah liat ini sebanyak 125 buah khusus bagian tutup atasnya sedangkan sebanyak 100-150 buah untuk periuk dikerjakan oleh anaknya. Terkait harga gerabah periuk ini per-satuannya dibandrol Rp15.000 sedangkan penjualan keluar kota seperti permintaan dari Batam, Dumai, Pekanbaru, Medan seharga Rp10.000
“Kalau periuk anak saya yang cetak ada dalam 2 hari sudah siap dan itu tergantung permintaan pelanggan lagi. Kendala dari usaha ini kadang-kadang saat nyari tanah gak boleh diambil sama orang yang punya sawahnya. Terus kondisi panas matahari, kalo udah panas betul agak susah ngerjain gerabahnya,” jelasnya.
Untuk diketahui, di kawasan Nagari Andaleh ini ini banyak rumah warga yang bertumpu dengan mata pencarian menjadi pengrajin gerabah atau tembikar ini. mulai dari yang muda hingga sudah lansia tetap mencari rezeki dengan menghasilkan karya produksi gerabah dengan berbagai jenis.