Categories Warta

Mengintip Industri Kotak Telur ‘Karya Bersama’ di Payobasung

Banyak yang mengenal telur, tapi sangat jarang yang mengetahui prose pembuatan kotak telur yang terbuat dari kertas.

Dalam hal ini, SudutPayakumbuh.com berkesempatan mengunjungi salah satu Industri Kotak Telur Karya Bersama yang sudah berdiri sejak tahun 2017, lokasinya terletak di Jalan Gajah Mada, Koto Baru Payobasung, Kota Payakumbuh.

Pemilik usaha ini bernama Dt Hendra, dalam sehari semalam pabrik memproduksi sekitar 250 bal yang satu ikat bal berisi 100 lembar kotak telor.

Kepala shift bagian mekanik, Rozi mengatakan untuk membuat kotak telor ini para pekerja dalam sehari dibagi menjadi tiga shif yang satu shifnya terdiri dari delapan orang.

“Karena udah mulai dari pagi selesainya nanti jam 4 sore, terus dilanjutnya dengan shif yang baru sampai jam 12 malam, nanti ganti lagi dari jam 12 malam itu sampai 8 pagi,” katanya saat ditemui sudutpayakumbuh.com di kawasan pabrik pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Selain itu, untuk tahapan proses pembuatan kotak telor tersebut, menurut Mila yang merupakan karyawan pabrik mengatakan pekerja yang terdiri dari delapan orang tersebut nanti akan berdiri di masing-masing tempat kerjanya yang sudah ditugaskan,

Kemudian memulai pekerjaannya yang diawali dengan bahan dasar pembuatan kotak telor yang diambil dari karton-karton yang sudah dikumpulkan, dimana pekerja akan memasukkan karton tersebut di bak semen yang sudah dialiri air yang disebut blender, dan hasil dari olahan blender tersebut turun ke bak bubur yang masih kasar, lalu disaring lagi dan turun ke bak bubur yang sudah sudah dihaluskan.

Kemudian olahan tersebut masuk ke bak air bagian pencetakan dan mesin pencetak akan terus berputar sehingga harus ada 2 pekerja yang bersiap mengambil kotak telor yang sudah dicetak untuk disiapkan masuk ke dalam oven besar yang terdiri dari enam pintu tersebut, sehingga nantinya kotak telor tersebut dioven selama satu jam.

Sedangkan untuk bahan bakar yang diletakkan di dalam tungku oven tersebut menggunakan kayu-kayu besar yang sudah di potong-potong.

“Mesin ini 24 jam hidupnya, kadang ada aja yang rusak, nanti mekaniknya langsung periksa untuk diperbaiki,” ujarnya.

Proses tersebut tak hanya sampai di situ saja, setela satu jam di dalam oven, kotak telur tersebut akan keluar dan pekerja langsung mengumpulkan menjadi 100 lembar per ikat.

Lalu yang bertugas di bagian packaging akan merapikan serta menyusun kotak telur yang sudah siap untuk didistribusikan ke konsumen.

“Untuk pembelian kotak telur bagi konsumen biasanya datang ke pabrik langsung, karena yang ngisi biasanya kandang-kandang yang ada di Payakumbuh, yang jauh dari Lintau biasanya,” ujarnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *