Payakumbuh Botuang Festival (PBF) yang akan digelar tiga malam berturut-turut, mulai dari 13-15 Juli 2023 menghadirkan Joshua Puji Mulia Simanjuntak selaku Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Bidang Produktivitas, Nilai Tambah Kekayaan Intelektual, dan Daya Saing.
“Nanti di malam pertama saat pembukaan acara dihadiri oleh Pak Joshua dari Kemenparekraf RI dan juga Gubernur Sumbar,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh Nofriwandi saat ditemui sudutpayakumbuh.com di kawasan Taman Batang Agam pada Senin 10 Juli 2023.
Nofriwandi mengatakan untuk semua persiapan acara sudah mencapai 85 persen dan di malam hari bersifat kegiatan hiburan yang bernuansa music bamboo atau botuang.
Namun saat siang ke sore hari sudah ada beberaa permainan anak nagari. Mengutip dari flayer Rundown Payakumbuh Botuang Festival yang sudah ramai beredar di media sosial.
Hari pertama Payakumbuh Botuang Festival akan ada enggrang, Marandang Jo Botuang, Manyurek Ka Botuang, Home Décor Botuang, Marakik Layang-layang, Barakik-rakik, Expo UMKM dan Ekraf. Kemudian Penanaman Botuang bersama drg Devia, malamnya dilanjutkan dengan opening ceremony serta Botuang Music Performance.
Kemudian lanjut di malam kedua Payakumbuh Botuang Festival yang dimulai pada siang hari berupa Pameran Manyurek Ka Botuang, Pameran Home Décor Botuang, Pameran Layang-Layang, Expo dan Ekraf. Dilanjutkan dengan Enggrang, Barakik-rakik dan malamnya Botuang Music Performance.
Di hari terakhir Payakumbuh Botuang Festival, masih berlangsung Pameran Manyurek Ka Botuang, Pameran Home Décor Botuang, Pameran Layang-Layang, Expo dan Ekraf, Enggrang dan Botuang Music Performance.
“Pengisi acara Payakumbuh Botuang Festival itu ada Kintani, Sarueh Buni Bumi, Numi50nus, Diafora, Dplust, Komunitas Seni Intro, Sanggar Intan Bakarang, Sanggar Rajo Batuah, Orkes Tman Bunga, Sanggar Bintang Harau, Sanggar Lindang Urek, Legusa, Talago Buni, dan Lab ART Project,” ucap Nofriwandi.
Menurutnya sebelum kegiatan ini, Disparpora Payakumbuh sudah bekerja sama dengan Disnakerperin dalam melaksanakan pelatihan terhadap pengrajin bambu yang diikuti sekitar 40 orang.
Diharapkan ada minat dari masyarakat atau pemuda untuk menghasilkan kerajinan dari bahan bambu ini karena bambu cukup mudah, murah dan banyak di daerah Payakumbuh.
Tak hanya itu, Nofriwandi juga berharap dengan adanya iven Payakumbuh Botuang Festival terjadi kunjungan wisata ataupun penambahan tamu ke Kota Payakumbuh. Untuk datang melihat kegiatan-kegiatan yang ada sehingga dengan sendirinya akan terjadi peningkatan transaksi di masyarakat.
Masyarakat bisa menikmati sektor perhotelan, penginapan, ataupun di sektor kuliner, dan jasa.
“Ini yang pertama di Payakumbuh dan termasuk dalam 110 Kalender Iven Nasional, salah satunya kita yang melaksanakan. Kita yang pertama melaksanakan ini di Sumbar. Marilah kita hadir bersama, yang ada di Payakumbuh, 50 Kota dan Sumbar pada umumnya, mungkin ada sodara-sodara yang ingin pulang kampung khusus untuk melihat iven ini, ayo bergabung lihat Payakumbuh Botuang Festival,” katanya.