Payakumbuh miliki 17 destinasi objek wisata yang bisa didatangi oleh masyarakat baik yang datang dari dalam kota atau luar kota.
Tiga objek wisata Payakumbuh ini di antaranya merupakan objek wisata berbayar, dimana hal ini dirangkum berdasarkan Peta Destinasi Wisata Kota Payakumbuh yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh.
“Untuk objek wisata kita yang berbayar cuma tiga, seperti Goa Ngalau Indah, Kolam Renang Ngalau Indah, dan Panorama Ampangan,” ujar Ardiana Bagian Bidang Pemasaran Disparpora Payakumbuh saat dijumpai di ruang kerjanya pada Selasa 16 Mei 2023.
Ia menjelaskan bahwa dalam keterangan Peta Destinasi Wisata Kota Payakumbuh, 17 objek wisata tersebut di antaranya:
- Fakhira Stable merupakan wisata keluarga dengan konsep watern/berkuda, ini salah satu bentuk wisata olahraga yang membutuhkan konsentrasi serta dapat meningkatkan kepercayaan diri. Alamatnya berada di jalan utama Bukittinggi-Payakumbuh.
- Puncak Marajo Payakumbuh terletak pada bagian barat Ngalau Indah dengan ketinggian 700m di atas permukaan laut. Puncak Marajo hanya dpaat dicapai dengan jalan kaki dari Goa ngalau indah medan nan bapaneh. Untuk pecinta alam pendakian ke puncak tentu akan sangat mengasyikkan karena melewati hutan yang asri.
- Kolam Renang Ngalau Indah Payakumbuh merupakan kawasan rekreasi tirta yang terletak di bawah perbukitan objek wisata ngalau indah. Kolam renang ini memiliki empat kolam yang dapat digunakan oleh semua orang dan dilengkapi juga dengan seluncuran air, koam renang ini sangat tepat sebagai sarana rekreasi keluarga maupun untuk prestasi.
- Goa Ngalau Indah Payakumbuh terletak di bukit yang berjarak 4 km dari pusat kota payakumbuh dengan luas 10 Ha pada ketinggian 640 mdpl. Di dalam goa terdapat stalagtit dan stalagnit yang masih lestari dengan bentuk yang spesifik seperti gajah, kelambu, payung, serta selalu menetaskan air (batu menangis) yang merupakan rumah dari burung laying-layang dan kelelawar.
- Masjid Tuo Koto Nan Ampek dibangun pada masa penjajahan belanda, terletak di kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh. Masjid ini masih dalam bentuk asli yang sangat terpelihara, terdiri dari bahan kayu/papan dan pohon kelapa. Meskipun sudah berusia 3 abad namun masih tetap kuat dan utuh.
- Rumah Gadang Regent Payakumbuh merupakan peninggalan Sultan Khedoh yang terletak di Kelurahan Balai Nan Duo, Koto Nan Ampek. Rumah gadang ini dibangun sebagai tempat tingal Wedana pada masa penjajahan belanda. Rumah gadang ini sudah mengalami pemugaran pada tahun 1981 dan masih dihuni oleh keturunan Sultan Khedoh sendiri.
- Panorama Ampangan memiliki pemandangan yang luar biasa, dari Panorama ini bisa menikmati pesona Kota Payakumbuh. Tak hanya itu tempat ini juga menyimpan sejarah historis dalam mempertahankan kemerdekaan RI ketika dipakai sebagai sebagai salah satu daerah pertahanan pada agresi militer belanda pada 1948-1949.
- Perkampungan Adat Balai Kaliki terletak di Kelurahan Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo Kecamatan Payakumbuh Utara yang masuk dalam kenagarian Koto Nan Gadang sekitar 1 km dari pusat kota Payakumbuh. Kawasan ini memiliki berbagai tipe rumah gadang karena di diami oleh beberapa kaum/ pesukuan adat. Untuk corak memiliki profile rumah gadang tipe eropa (kolonial) dan untuk profil kayu dan ukiran memakai tipe tradisional Minangkabau.
- Jembatan Ratapan Ibu dibangun pada 1818 oleh pemerintah belanda yang melintasi Sungai Batang Agam. Jembatan ini menjadi saksi sejarah tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh Belanda di Kota Payakumbuh.
- Taman BWS Agam merupakan salah satu destinasi wisata terbaru di Payakumbuh dan menjadi tujuan wisata favorit oleh warga masyarakat kota Payakumbuh serta wisatawan luar daerah kota Payakumbuh. Sepanjang aliran air Sungai Taman Batang Agam dilengkapi dengan fasilitas-fasilotas bermain dan berolahraga serta tempat berkumpulnya komunitas anak-anak muda.
- Pusat Kuliner Malam terletak di pusat Kota Payakumbuh tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, terdapat jenis makanan tradisional khas Payakumbuh yang disajikan dalam paket restoran maupun bergaya tenda.
- Kampung Rendang Payakumbuh terletak di kecamatan Lampasi Tigo Nagari yang banyak memproduksi berbagai varian rendang dengan cita rasa yang sangat nikmat. Selain itu juga ada tempat memproduksi rendang yang disebut sentra rendang, tempat ini berfungsi untuk mempopulerkan rendang ke seluruh pelosok dunia selain di tanah air.
- Arena Pacu Itiak merupakan festival rakyat yang unik digelar oleh masyarakat Payakumbuh. Itik yang diperlombakan adalah itik khusus berusia di atas empat bulan.
- Arena Pacu Jawi merupakan permainan tradisi turun temurun yang dilaksanakan sebagai acara puji syukur dan terimakasih setelah panen padi di Kota Payakumbuh. Jawi dipasangkan dengan bajak dan joki yang berlari di belakang menarik tali yang dipasangkan melalui hidung jawi.
- Bendungan Talawi terletak di kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh. Bendungan Talawi merupakan salah satu objek wisata bahari di Kota Payakumbuh.
- Gelanggang Pacuan Kuda berada di Kubu Gadang, Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh. Ini dibangun pada 1906 dan memiliki lintasan sepanjang 900 meter. Sampai saat ini Gelanggang Kuda Kubu Gadang masih aktif dimanfaatkan untuk acara pacu kuda.
- Tugu Bukik Sibaluik merupakan tugu bersejarah yang dibangun untuk memperingati perjuangan rakyat Payakumbuh dalam perang kemerdekaan. Terletak di Balai Panjang, Kec. Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh.