Menyelamatkan diri dari kerumunan massa menjadi satu hal yang penting dilakukan saat hadir disebuah acara, baik itu konser, menontonton sepakbola, dan hal lainnya yang mengundang banyak orang.
Banyak orang tidak dapat menyelamatkan diri dan dalam beberapa bulan terakhir di 2022 ini sudah banyak tragedi yang terjadi, baik itu dalam pertandingan, perayaan hari besar, dan festival musik yang acap kali mendatangkan kerumunan yang jumlahnya tidaklah sedikit.
Menyelamatkan diri di kerumunan tentunya itu sesuatu yang harus diperhatikan, mengingat kehadiran disebuah adalah hal yang bagus sudah dinantikan, apalagi semenjak kehadiran pandemi kerumunan pengunjung menyaksikan suatu acara tidak diperbolehkan saat itu.
Namun jika pada akhirnya kerumunan massa itu menimbulkan desak-desakan yang tak bisa dikontrol, ratusan orang terhimpit, kemudian mengalami sesak napas sampai ada yang kekurangan oksigen berujung gagal jantung dan meninggal dunia maka itu sudah jadi peristiwa tragis yang akan diingat bagi semua orang.
Banyak orang tidak dapat menyelamatkan diri dari kerumunan, seperti Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tercatat ada 135 orang yang tewas dan 583 orang yang cedera.
Menyelematkan diri dari kerumunan juga banyak tidak bisa dilakukan orang saat Tragedi Halloween Itaewon pada 29 Oktober 2022, tercatat 155 orang tewas.
Kemudian menyelamatkan diri dari kerumunan juga banyak yang tidak bisca saat kisruh pada Festival Musik Berdendang Bergoyang hari pertama pada 28 Oktober 2022, tercatat 27 orang alami pingsan.
Selain itu menyelamatkan diri dari kerumunan pada kisruh Konser NCT 127 hari pertama pada 4 November 2022 juga banyak tidak bisa dilakukan orang-orang, dimana tercatat 30 orang alami pingsan.
Dengan melihat peristiwa tersebut, menyelamatkan diri dari kerumunan menjadi sebuah hal penting yang perlu diketahui dan pastinya ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati jika berada di dalam kerumunan.
Untuk mencegah hal-hal seperti itu jangan terulang kembali, berikut ada 5 hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri dari kerumunan massa:
- Tetap berdiri dan ikuti arus kerumunan
Dilansir dari The Washington Post, setelah kerumunan berhenti bergerak, prioritas anda tetap berdiri, menjaga lengan agar tidak terjepit di samping, melindungi dada, dan menghemat oksegen.
Kerumunan yang padat dapat melonjak, beriak, dan bergerak dalam gelombang, menurut Martyn Amos seorang Profesor di Departemen Ilmu Komputer dan Informasi di Universitas Northumbria dan Pakar Simulasi Kerumunan mengatakan untuk mengikuti arus kerumunan karena kita mungkin berpikir untuk bisa melawan arus dan tekanan kerumunan, tetapi kita tidak mungkin berhasil melakukannya.
- Jaga pijakan kaki seperti posisi petinju
Dengan kaki terpisah, satu kaki di depan yang lain dan lutut sedikit ditekuk, kata Paul Wertheimer dari Crowd Management Strategies, Layanan Konsultasi keselamatan kerumunan Los Angeles.
- Penting untuk tetap mengangkat tangan.
Jika tangan terhimpit di sisi anda, gunakan tangan dominan untuk meraih lengan bawah yang berlawanan, lalu buatlah semacam perisai di depan dada dengan siku sebagai penahan tubuh lain.
Ini akan membantu melindungi dada dan mempertahankan zona pernapasan. Jika memiliki ransel, balikkan ke depan di atas dada Anda, kata Wertheimer.
- Jangan menyeret anak-anak dengan lengan
Orang bertubuh pendek berisiko lebih tinggi terkena oksigen terbatas daripada orang yang bertubuh tinggi. Jangan membawa anak-anak ke keramaian, tetapi jika itu terjadi, letakkan mereka di bahu atau pegang mereka dan lingkarkan kaki mereka di pinggang Anda.
- Jangan berteriak
Karena itu adalah pemborosan energi dan oksigen, Para ahli mencatat bahwa kebanyakan orang yang selamat karena relatif tenang, orang-orang bekerja bersama dan mencoba saling membantu. Jadi tetap tenang dan tegakkan kepala untuk mendapatkan udara maksimal.