Misbachul Munir hadir di kegiatan Sosialisasi Pengembangan Sistem Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Provinsi Sumatera Barat di Grand Bunda Hotel Bukittinggi pada Rabu 26 Oktober 2022.
Misbachul Munir yang berasal dari Yogyakarta merupakan fotografer profesional yang semua karya-karyanya sudah banyak dipakai oleh perusahaan besar seperti majalah Garuda, Sriwijaya, Linkers, National Geographic, Pesona Travel dan lainnya.
Dalam mengisi acara yang dihadiri 52 peserta dari enam Kabupaten/Kota yang ada di Sumbar, Misbachul Munir menyampaikan materi terkait Strategi Pemasaran Ekonomi Kreatif yang Berbasis Digital.
4 Pilar Strategi Pemasaran Ekraf Berbwasis Digital versi Misbachul Munir:
Menurut Misbachul Munir ada 4 Pilar Strategi Pemasaran Ekonomi Kreatif yang Berbasis Digital seperti:
- Advertising
- Networking
- Branding
- Pricing.
“Biasanya kita selalu bermasalah sama yang namanya harga, jadi ada tiga faktor sebuah produk itu laku atau diperhitungkan market. lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat,” kata Misbachul Munir.
Tak hanya itu, dalam pandangan Misbachul Munir melihat dunia digital yang semakin berkembang ini, apapun bisnis mau tidak mau atau suka tidak suka semua pelaku bisnis harus masuk ke dunia internet.
“Buat inovasi untuk produk usaha kita supaya tidak ketinggalan oleh orang lain karena di era sekarang sudah banyak kompetitor yang bersaing. Nah, kadang inovasi itu lahir dari sesuatu yang sudah ada,” ujar Misbachul Munir
Misbachul Munir juga menyebutkan dalam slide yang ditampilkan bahwa awareness, interest, decision, action merupakan bagian dari marketing sales dan funnel.
Selain mengajarkan strategi pemasaran kepada peserta acara, sebagai pelaku kreatif yang memiliki passion di dunia fotografi Misbachul Munir juga mengajarkan bagaimana pelaku usaha harusnya memotret gambar atau produk usahanya sendiri agar dilihat konsumen.
Misbachul Munir menjelaskan komposisi atau fondasi terpenting dalam pengambilan foto terbagi empat.
“Ada yang namanya background, belajar soal colour schema. Kemudian angle high, eye, low, adalagi exposure penataan gelab/terang, tajam/blur, warna/sumber cahaya. Terakhir itu ada lighting menentukan dimensi cahaya. Kalau fotonya salah berarti dari yang empat itu ada yang dilupakan,” ujar Misbachul Munir.
Di penghujung materi Misbachul Munir memberikan arahan kepada para peserta untuk membuat akun di sutterstock contributor.
“Jadi kalau bapak/ibuk seneng ngefoto apa aja bisa dimasukkan ke applikasi itu, dan foto kita bisa dijual di sana, semakin banyak ngontenn dan terjual nanti bisa dicairkan nambah, potretlah produkmu dan jual fotonya,” kata Misbachul Munir.