Categories Warta

Lapas Kelas IIB Payakumbuh Lakukan 2 Hal Ini Untuk Tingkatkan Kemampuan Warga Binaan Sebelum Bebas

SudutPayakumbuh – Lapas Kelas IIB Payakumbuh sediakan dua kegiatan pembinaan untuk warga binaan dan bekerja sama dengan semua elemen masyarakat.

Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh, Muhamad Kameily mengatakan kegiatan pembinaan ini tidak bisa berjalan kalau hanya sendiri melaksanakannya, sangat diperlukan peran bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah, stakeholder, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, semua unsur-unsur elemen masyarakat.

“Kalau ada pengusaha-pengusaha mungkin ya yang membutuhkan tenaga, artinya kami siap juga bekerja sama dalam bentuk misalnya produksi di dalam Lapas, apa yang bisa warga binaan kerjakan dengan sistemnya nanti bagi hasil atau apa. Jadi perlu keterlibatan masyarakat,” ujarnya kepada sudutpayakumbuh.com saat ditemui di dalam Lapas kelas IIB Payakumbuh pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Menurut Kameily pada kegiatan pembinaan kemandirian tersebut memiliki  paket kegiatan, dimana untuk sekarang sudah masuk triwulan semester kedua dan memang baru sempat dilaksanakan.

“Bulan kemarin anggaran untuk kegiatan ini masih di bintang diblokir, jadi ini baru buka blokirnya di dua kegiatan. Sebelumnya di semester pertama ada empat kegiatan  yang sudah kita lakukan, kemarin itu hasil kegiatanya banyak ya kegiatan pangkas rambut, budidaya lele, mebel, dan lainya,” ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa warga binaan adalah warga masyarakat yang setelah kembai lagi warga binaan ini punya bekal, bisa diterima kembali ke masyarakat dalam keadaan sudah siap, jadi tidak menjadi masalah lagi nantinya di luar karena sudah memiliki keterampilan.

“Mereka warga binaan memang pada dasarnya dari yang tidak bisa sama sekali, ada yang memang sama sekali baru belajar bahkan ada juga yang sudah punya keahlian itu di luar, jadi tinggal dikembangkan saja, itu yang kita berikan pelatihan,” tambahnya.

Program Unggulan di Lapas Kelas IIB Payakumbuh

Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh Muhamad Kameily juga menjelaskan kegiataan pembinaan yang dilakukan di Lapas Kelas IIB Payakumbuh yaitu pembinaan kepribadian dan kemandirian, untuk pembinaan kepribadian Lapas Kelas IIB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dengan diadakannya pendidikan formal bagi warga binaan berupa Paket A, kejar Paket B dan kejar Paket C.

“Mereka mendapatkan pendidikan formal, jadi nanti setelah ngikutin paket a,b,c itu mereka akan mendapatkan ijazah. Kemarin kita sudah memberikan ijazah kepada 20 orang narapidana yang sudah tamat paket a, b, c itu,” ujarnya kepada sudutpayakumbuh.com saat ditemui di dalam Lapas kelas II Payakumbuh pada Kamis, 13 Oktober 2022 lalu.

Kemudian dikatakannya bahwa untuk yang 16 orang kebetulan sudah bebas dan Kadis Pendidikan langsung menyerahkannya di luar serta bisa ambil langsung di Disdik.

“Tak hanya bekerja sama dengan Disdik Payakumbuh, kami di Lapas Kelas IIB Payakumbuh juga turut menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Payakumbuh,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa kebetulan ada perwakilan dari Kementrian Agama mengantarkan penyuluh agama yang baru karena ada pertukaran penyuluh  agama dan pihaknya langsung mengajarkan kepada warga binaan untuk belajar ngaji dan akhlak.

“Untuk rencana ke depan akan membuat Program Hafiz bagi narapidana dan nanti akan kita buat satu kamar, kamar itu khusus untuk  hafiz yang nantinya mereka dalam satu kamar itu belajar khusus memperdalam mengenai hafiz quran,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh menambahkan bahwa selain selain pembinaan kepribadian juga dilakukan pembinaan kemandirian yang kini tengah berjalan yaitu pembuatan aquascape dengan membuat kursi dari bahan botol bekas aqua.

“Untuk sistem kerja dalam dua kegiatan pembinaan ini, proses pemilihan anggota kegiatan diambil dari warga binaan yang memiliki minat besar terhadap pembinaan seperti yang minat Paket A, Paket B, dan Paket C, dimana kita memiliki data mereka yang tidak tamat sekolah yang kemudian kita masukkan ke dalam kegiatan belajajar paket tersebut,” katanya.

Sedangkan untuk pembinaan kemandirian, tim dari Lapas Kelas IIB Payakumbuh melakukan sesi interview kepada warga binaan untuk menanyakan arah minat bakatnya.

“Kita utamakan mereka yang berminat, karena kalau pembinaan itu dipaksa kan artinya kurang pas lah ya jadi mungkin lebih cocok ke mana minat bakat mereka,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya pembinaan ini membuat warga binaan semuanya berminat mengikuti karena di dalam Lapas Kelas IIB Payakumbuh perlu banyak kegiataan untuk mengisi waktu warga binaan menjalani pembinaan.

“Mereka rata-rata berminat, jadi tidak ada istilah lebih enak nganggur daripada istirahat, mereka kayaknya pengennya bergerak beraktifitas, semua kegiatan mereka suka,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Payakumbuh .

Lebih lanjut, untuk hasil karya pembinaan kemandirian dikatakannya sampai sekarang baru menjadi konsumsi sendiri yang artinya ada yang diminati oleh  pegawai dan lainnya.

“Sedangkan untuk penampungan produksi selama ini belum ada pengembangan yang ke arah maksimal dan karena sifatnya masih pelatihan, belum sampai ke profesional, jadi kalau mau di jual itu mungkin kualitas massiv perlu ditingkatkan untuk nantinya bisa menunjang  ke pasar-pasar lokal atau sampai ekspor,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *