Sudut Payakumbuh – Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat bersiap menggelar kegiatan Musyawah Tuo Silek pada 20-23 Mei 2022 mendatang.
Ketua IPSI Sumbar Supardi mengatakan kegiatan tersebut akan digelar di Balai Kaliki, Kanagarian Koto Nan Gadang, Payakumbuh.
“Musyawarah ini saya harapkan mampu menghadirkan program-program yang lebih progresif karena silek merupakan kunci memasuki ilmu pengetahuan,” ujar Supardi.
Supardi yang juga merupakan Ketua DPRD Sumbar tersebut berharap silek tidak sebatas perbincangan gerak semata dan yang hari ini disebutkan tertelan oleh kebisingan yang diciptakan oleh perdebatan.
“Diharapkan musyawarah ini dapat menggali lebih dalam dan jauh sehingga silek bisa menjadi karakter setiap individu masyarakat Sumatera Barat karena kita sudah tertinggal jauh oleh model yang diciptakan oleh dunia luar,” ujarnya.
Menurutnya, Sumbar perlu juga membuat dunia luar melihat model yang diciptakan sendiri.
“Tentu untuk menemukan persilangan kayu di api dengan panas yang pas, musyawarah dihadiri oleh Tuo Silek yang diangkat bisa memberikan program yang sepadan,” kata Supardi tambah Ketua DPRD Sumbar ini yang sekaligus yang juga memberikan dana aspirasinya untuk kegiatan tersebut.
Sementara itu, Sexri Budiman menambahkan bahwa selain data dari IPSI Sumbar dan dinas terkait, Kurator dan Kasi Pameran dan Pertunjukan Taman Budaya juga terjun langsung menyigi setiap sudut daerah yang ada di Sumatera Barat.
“Informasi ini nanti akan diolah oleh Kurator dan diharapkan bisa menemukan Tuo Silek seperti yang diharapkan,” kata Sexri Budiman.
Pencipta lagu pop Minang ini menjelaskan kegiatan ini akan memakan waktu sekitar tiga minggu.
“Kami dan para kurator akan berusaha menyisir setiap kabupaten dan kota di Sumbar, mulai dari Kota Solok, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya,” ujarnya.
Secara terpisah, kegiatan tersebut juga menjalin kerjasama dengan dinas setempat, salah satunya, Dinas Pariwisata Kota Solok yang mendatangkan beberapa tuo silek untuk diberikan sosialisasi.
“Ternyata responsnya mengejutkan. Beberapa tuo silek tersebut bahkan ingin berkumpul dulu dan kemudian menentukan siapa yang akan berangkat nanti mengikuti musyawarah,” katanya.
Kepala Pariwisata Kota Solok, Evi Basri mengatakan akan menjadikan kegiatan tersebut sebagai pemicu menaikkan marwah silek.
“Apa pun yang berhubungan dengan silek tradisi kami akan mendukung,” katanya.