Categories Warta

Tetap Patuhi Protokol COVID-19, Disparpora Akan Gelar 3 Iven Besar

SUDUTPAYAKUMBUH – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh akan selenggarakan tiga iven besar mulai dari Oktober hingga hari puncak ulang tahun Kota Payakumbuh pada Desember 2020 mendatang.

”Insyaallah kita akan mengadakan beberapa iven yang pertama adalah Gowes Bersama, kedua yakni Festival Marandang, dan ketiga Pasar Ekonomi Kreatif (Ekraf),” kata Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh, Andiko Jumarel saat ditemui di ruang kerjanya Gedung Disparpora, Rabu 23 September 2020.

Ia mengatakan untuk pelaksanaan iven ini akan dimulai dari iven gowes dan diviralkan agar dapat mengundang peminatnya. Kemudian tentu orang-orang luar juga akan datang dan pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas penginapan yang ada.

”Tapi dalam kegiatan ini kita akan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan karena kita masih berada dalam masa pandemi yang kita belum tahu kapan ini berakhirnya,” ujarnya.

Selain itu, untuk Festival Marandang Kadis Andiko pun menambahkan bahwa iven ini adalah salah satu bentuk promosi karena Payakumbuh dijuluki sebagai City Of Randang. Kegiatan ini menurut rencana akan diadakan 15-16 Oktober 2020 dengan mengusung konsep mendatangkan influencer dan youtuber.

“Kalau menggunakan influencer dan youtuber penonton akan lebih banyak lagi, jika hanya ditonton oleh masyarakat secara langsung paling ratusan yang lihat. Tapi kalau ada influencer akan ditonton oleh ribuan/jutaan orang malah. Sehingga apa yang kita harapkan sebagai promosi daerah ini lebih bermanfaat dan tepat sasaran serta kita tidak berhenti mengkampanyekan Payakumbuh itu Kota randang. Kemudian untuk pembiayaan nantinya akan bekerja sama dengan Provinsi,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Pasar Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kadis Andiko menyebutkan nantinya akan dimulai pada Oktober hingga puncak ulang tahun Kota Payakumbuh. Kegiatan ini akan melibatkan pelaku-pelaku usaha makanan tradisional dari setiap 10 nagari yang ada di Payakumbuh. Selain itu akan ada penampilan pentas seni dengan menyuguhkan insan-insan pelaku seni di Payakumbuh.

“Mereka berkreasi membuat makanan-makanan yang enak, punya khas Payakumbuh, jadi kalau orang datang ke sini ‘oh ini loh’ makanan asal daerah kita. Sehingga pelaku usaha kuliner khususnya tradisional ini akan bangkit kembali di masa pandemi ini, dia tetap bisa berusaha dan bersemangat lagi,” ungkapnya.

Kadis Andiko berharap agar pariwisata ini tumbuh dari bawah, munculnya dari masyarakat yang pastinya akan abadi karena efeknya langsung dirasakan oleh masyarakat setempat. Seperti sebuah kawasan di perkampungan dengan kondisi tradisi, budaya, adat di sana yang memiliki spesifikasi daya tarik bagi pengunjung.

“Orang-orang ingin datang ke sana, mereka ingin experience dan ternyata mereka punya kesan yang baik sehingga mereka akan mengulang lagi dan bahkan mengajak orang lain lagi serta mengkampanyekan ada satu tempat yang luar biasa asrinya. Pariwisata itu kan gak selalu yang mewah-mewah,” harapnya. (Laila/Mg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *