PAYAKUMBUH – Abud’s Kebab sumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di RSI Ibnu Sina Kota Payakumbuh dan Rumah Sakit Achmad Darwis Suliki. Tercatat sebanyak 60 APD dan 44 APD telah disumbangkan ke RSI Ibnu Sina Kota Payakumbuh, Kamis (2/4/2020) dan Jum’at (3/4/2020) sisanya ke Rumah Sakit Ahmad Darwis Suliki.
Anggara Al Misbah perwakilan dari Abud’s Kebab mengatakan bantuan tersebut berasal dari pelanggan Abud’s Kebab. Ia berharap bantuan APD inu dapat membantu para tenaga medis dalam menangani COVID-19 di Kota Payakumbuh.
“Hazmat Suit untuk tenaga kesehatan di RSI Ibnu Sina, Payakumbuh langsung diserahkan kepada PJs Direktur Utama RSI Ibnu Sina dr. Hj. Rina Hudzaifah, M. Kes pada Kamis 2 April 2020 di ruang pertemuan RSI Ibnu Sina,” kata Anggara.
Ia menjelaskan sebelumnya Tim Abud’s Kebab juga telah mengirimkan bantuan panganan sehat bagi tenaga medis berup kebab, torchip, vitamin, dan mineral ke posko gugus depan.
Sementara itu, Direktur Utama RSI Ibnu Sina mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari konsumen Abud’s Kebab. Meski sampai saat ini di Payakumbuh masih belum ada yang positif, tapi APD ini dikatakannya sangat butuhkan untuk berjaga-jaga.
“Saat ini tenaga kesehatan kesulitan mendapatkan APD akhir-akhir ini. Kita sudah mencoba mencari produsen ataupun penjual APD. Namun ada kesulitan karena harus menunggu (pre-order) dan kadang meminta pesanan dengan jumlah besar”, kata dr. Rina.
Secara terpisah, Kepala Seksi Logistik RSUD Achmad Darwis, Suliki, Desi Ria Utama, S. Farm, Apt pun terharu saat menerima bantuan APD dari Abud’s Kebab. Ia bersyukur mendapatkan bantuan APD tersebut yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan penanganan COVID-19 di Suliki.
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami saat ini, terima kasih banyak,” kata Desi.
Semenjak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organisation (WHO) 12 Maret lalu membuktikan bahwa virus ini sangat membahayakan, ditambah lagi dengan penyebarannya yang sangat massive membuat bulu kuduk semakin merinding. Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, penetapan ini dilakukan mengingat “tingkat penyebaran dan keparahan yang menghawatirkan” dari virus corona.
Ketakutan masyarakat akan virus ini membuat banyak dari mereka melakukan pembelian alat pelindung diri (apd), multivitamin serta cairan pembersih baik itu desinfektan hingga hand sanitazer yang disinyalir dapat menjaga kita dari virus Covid-19 ini.
APD sepatutnya dipakai oleh tenaga kesehatan yang berjibaku di gugus depan demi menjaga kesehatan mereka bahkan akhir-akhir ini sulit didapat. APD yang dipakai tenaga medis untuk melayani pasien Corona COVID-19 rupanya hanya sekali pakai. Risiko penyebaran virus dan tingkat kontaminasi yang tinggi membuat APD hanya digunakan sekali pakai saja. “APD itu hanya sekali dipakai. Setelah dipakai, langsung dibuang dan dihancurkan,” ucap Ketua Umum Pengurus Besar (PB IDI) Daeng M Faqih.